PENGERTIAN
DASAR PENGAJARAN PERBAIKAN
a.
pengertian
Remedial teaching atau
pengajaran perbaikan adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat menyembuhkan
atau membetulkan, atau dengan kata lain pengajaran yang membuat menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Dapat dikatakan pula bahwa pengajaran perbaikan itu
berfungsi terapis untuk penyembuhan. Yang disembuhkan adalah beberapa hambatan
/ gangguan kepribadian yang berkaitan dengan kesulitan belajar sehingga dapat
timbal balik dalam arti perbaikan belajar atau perbaikan pribadi. Remedial
teaching berasal dari kataremedy (Bahasa Inggris) yang
artinya menyembuhkan. Istilah pengajaran remedial pada mulanya adalah kegiatan
mengajar untuk anak luar biasa yang mengalami berbagai hambatan dalam belajar.
Tapi dewasa ini pengertian itu sudah mengalami berkembang. Sehingga anak yang
normal pun memerlukan pelayanan pengajaran remedial.
2. Hubungan Pengajaran Perbaikan dalam
Proses Belajar-Mengajar
Dalam kurikulum sekolah-sekolah dewasa ini
metode dan sistem penyampaiannya dipergunakan pendekatan dengan Prosedur
Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). Pendekatan ini dianggap merupakan
salah satu sistem yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan yang optimal
dengan melalui satuan pelajaran. Satuan pelajaran adalah kegiatan belajar
mengajar suatu bahan atau satuan bahasan, dalam rangka pencapaian tujuan yang
lebih khusus(TIK). Tujuan Instruksional Khusus ini
hendaknya dirumuskan dengan jelas, dapat diukur, serta dalam bentuk tingkah
laku murid.
Dengan rumusan dan tujuan yang jelas akan
memudahkan guru dalam menyusun dan mengembangkan bahan pengajaran, alat
pengajaran serta rencana dan pelaksanaan proses belajar mengajar dengan
pendekatan PPSI yang langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan
TIK.
2. Menyusun
alat evaluasi.
3. Menentukan
materi pelajaran dan kegiatan belajar mengajar (metode, alat, sumber)
4. Melaksanakan
pengajaran.
5. Evaluasi
yang merupakan umpan balik dalam kegiatan belajar mengajar, berupa :
Dengan melihat kerangka dasar
kegiatan-kegiatan program belajar mengajar dengan pendekatan PPSI tersebut,
maka pengajaran perbaikan/ remedial teaching memegang peranan
penting, khususnya dalam rangka mencapai hasil belajar yang optimal (belajar
tuntas).
3. Perlunya Pengajaran Perbaikan
Seperti pada uraian sebelumnya, dalam
hubungannya dengan kegiatan-kegiatan proses belajar mengajar maka pengajaran
perbaikan ini merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan.
Dengan demikian pengajaran perbaikan ini perlu dapat dilihat dari segi :
a. Siswa
Kenyataan menunjukkan bahwa setiap siswa
mempunyai hasil yang berbeda-beda dalam proses belajar mengajar. Atas dasar
perbedaan individual siswa inilah, guru harus menggunakan berbagai pendekatan
dengan anggapan bahwa bila siswa mendapat kesempatan belajar sesuai kemampuan
pribadinya diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai
dengan kemampuannya. Dan untuk membantu setiap pribadi siswa dalam mencapai
hasil prestasi yang optimal, maka sebaiknya digunakan pendekatan pengajaran
perbaikan.
b. Guru
Guru yang mempunyai fungsi ganda sebagai
instruktur, konselor, petugas psikologi, dan sebagainya bertanggung jawab atas tercapainya
tujuan pengajaran khususnya peningkatan prestasi belajar siswa. Maka dalam
rangka ini, pengajaran perbaikan merupakan peluang yang besar bagi setiap siswa
untuk dapat mencapai hasil prestasi belajar secara optimal.
c. Proses Pendidikan
Dalam proses pendidikan, bimbingan dan
penyuluhan merupakan pelengkap dari keseluruhan proses pelaksanaan program
belajar. Melalui bimbingan dan penyuluhan ini diharapkan siswa dapat mencapai
perkembangan pribadi yang integral. Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan yang
sebaik-baiknya dalam proses belajar-mengajar diperlukan pelayanan khusus yaitu
pengajaran perbaikan.
b) Perbandingan
Pengajaran Biasa dengan Pengajaran Perbaikan
1. Kegiatan pengajaran biasa sebagai program
belajar mengajar di kelas dan semua siswa ikut berpartisipasi. Pengajaran
perbaikan diadakan setelah diketahui kesulitan belajar, kemudian diadakan
pelayanan khusus.
2. Tujuan pengajaran biasa dalam rangka
mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku
dan sama untuk semua siswa. Pengajaran perbaikan tujuannnya disesuaikan dengan
kesulitan belajar siswa walaupun tujuan akhirnya sama.
3. Metode dalam pengajaran biasa sama buat
semua siswa, sedangkan metode dalam pengajaran perbaikan berdiferensial (sesuai
dengan sifat, jenis, dan latar belakang kesulitan).
4. Pengajaran biasa dilakukan oleh guru,
sedangkan pengajaran perbaikan oleh team (kerjasama).
5. Alat pengajaran perbaikan lebih
bervariasi, yaitu dengan penggunaan tes diagnostik, sosiometri, dsb.
6. Pengajaran perbaikan lebih diferensial
dengan pendekayan individual.
7. Pengajaran perbaikan evaluasinya
disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa.
c) Tujuan
Pengajaran Perbaikan
Secara umum tujuan pengajaran perbaikan tidak
berbeda dengan pengajaran biasa yaitu dalam rangka mencapai tujuan belajar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Secara khusus pengajaran perbaikan bertujuan agar
siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang
diharapkan oleh phak sekolah melalui proses perbaikan.
Secara terperinci tujuan pengajaran
perbaikan, yaitu :
1. Agar
siswa dapat memahami dirinya, khususnya prestasi belajarnya.
2. Dapat
memperbaiki / mengubah cara belajar siswa ke arah yang lebih baik.
3. Dapat
memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
4. Dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar
yang jauh lebih baik.
5. Dapat
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepada siswa.
d) Fungsi
Pengajaran Perbaikan
Dalam keseluruhan proses belajar-mengajar,
pengajaran perbaikan mempunyai fungsi :
1. Korektif ,
artinya dalam fungsi ini pengajaran remedial dapat diadakan pembetulan atau
perbaikan.
2. Pemahaman, artinya
dari pihak guru, siswa atau pihak lain dapat memahami siswa.
3. Penyesuaian, penyesuaian
pengajaran perbaikan terjadi antara siswa dengan tuntutan dalam proses
belajarnya. Artinya siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga
peluang untuk mencapai hasil terbaik lebih besar. Tuntutan disesuaikan dengan
sifat, jenis, dan latar belakan kesulitan sehingga mendorong siswa untuk lebih
giat belajar.
4. Pengayaan, maksudnya
pengajaran perbaikan itu dapat memperkaya proses belajar mengajar melalui
metode pengajaran yang bervariasi.
5. Akselerasi, maksudnya
pengajaran perbaikan dapat mempercepat proses belajar, baik dari segi waktu
maupun materi.
6. Terapsutik, maksudnya
secara lagsung atau tidak langsung pengajaran perbaikan dapat memperbaiki atau
menyembuhkan kondisi pribadi yang menyimpang.
4.
Sifat Khusus Pengajaran Perbaikan dengan Masalahnya
Kekuasaan pengajaran perbaikan disesuaikan
dengan karakteristik kesulitan belajar yang diderita siswa. Tekanannya pada
usaha perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar menyangkut masalah cara
belajar, metode belajar, materi, alat, dan lingkungan yang turut serta
mempengaruhi proses belajar mengajar. Sehubungan dengan masalah ini maka perlu
sekiranya guru memahami prinsip-prinsip permasalahan yang menyangkut :
a. Cara
belajar siswa
Pada dasarnya siswa belajar dengan cara-cara
sebagai berikut :
1. Eksplorasi
Siswa
mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan tentang sesuatu melalui seluruh
indranya, kemudian dikembangkan melalui berbagai usaha, melakukan sendiri
dengan bermacam-macam alternatif.
2. Coba-coba
Melalui trial
and error, siswa belajar memecahkan suatu permasalahan.
3. Rasa
tidak senang
Dengan
merasa tidak senang, siswa akan belajar menghindari kesalahan.
4. Rasa
gembira
Sesuatu
yang menyenangkan cenderung untuk mengulang, dan sebaliknya sesuatu yang tidak
enak cenderung untuk dihindari.
5. ImitasiBelajar
melalui peniruan / pengamatan yang paling sering dilakukan.
6. Partisipasi
Belajar
melalui peniruan, berati siswa berpartisipasi secara aktif(learn be doing),
itulah prinsip pedagogik dewasa ini.
7. Komunikasi
Semakin mudah komunikatif, makin menarik
sesuatu hal untuk dipelajari.
b.
Kondisi belajar
Ø
Kondisi Umum
a) Stimulasi belajar
Pesan yang diterima oleh siswa berupa
stimulus yang berbentuk visual, auditif, verbal, taktil, dsb. Dalam kegiatan
belajar mengajar, bahan yang disajikan harus benar-benar diinformasikan dan
dapat diterima oleh siswa dengan baik dengan cara prinsip pengulangan, dimana
pinsip ini akan membantu siswa lebih dari sekali kesempatan untuk menerima dan
menstruktur pesan yang disampaikan oleh guru.
b) Perhatian dan Motivasi
Siswa harus memperhatikan stimulus belajar
yang mengandung pesan dan harus mereka terima untuk berlangsungnya kegiatan
belajar. Oleh karena itu, sesuatu yang paling penting dalam kegiatan belajar
dan untuk mempertahankan perhatian diperlukan adanya motivasi sehingga kegiatan
belajar berlangsung dan berhasil baik.
c) Respons yang dipelajari
Oleh karena belajar itu proses aktif, maka
siswa harus dilibatkan ke dalam bahan yang dipelajari. Pelibatan ini meliputi
perhatian, proses internal, dan tindakan yang nyata. Karena itu, agar hasil
belajar dapat dinilai, maka tujuan harus dirumuskan ke dalam bentuk tingkah
laku yang dapat diamati.
d) Penguatan dan umpan balik
Secara teori, bila suatu kegiatan dapat
memuaskan suatu kebutuhan, maka ada kecenderungan untuk mengulanginya. Siswa
harus menerima umpan balik secara langsung derajat sukses pelaksanaan tugas.
e) Pemakaian dan pemindahan
Salah
satu prinsip pemakaian kembali informasi yang telah dipelajari adalah mind (jiwa)
harus membuat suatu alamat terhadap stimulus yang tersedia pada saat
dibutuhkan.
f) Kemampuan belajar
organisasi manusia adalah suatu system
belajar yang sangat efektif.
Ø Kondisi
khusus
a.
Kondisi belajar informasi
Termasuk
belajar informasi adalah belajar lambang, kata-kata, istilah-istilah, definisi,
persamaan, pernyataan sifat, dan lain-lain jenis informasi. Informasi yang
dipelajari sering disebut fakta pengetahuan atau isi yang dipelajari dengan
menghafalkan.
b.
Kondisi belajar konsep
Mempelajari
konsep mempunyai tiga dimensi yaitu:
-
Pengembangan secara
internal pola mental yang memberikan perasaan dan kemampuan untuk
menggunakannya.
-
Verbalisasi, deskripsi,
atau definisi.
-
Pemberian nama untuk
konsep.
c.
Kondisi belajar prinsip
Prinsip
yaitu pola antara hubungan fungsional antara konsep-konsep misalnya penguapan,
pembaruan, dalam dunia yang lebih eksak dinyatakan dengan rumus-rumus. Kondisi
khusus belajar konsep yaitu:
-
Perluas asosiasi dengan
berbagai contoh
-
Secara umum bekerja mulai
dari yang konkret sampai teori (abstrak) dari sederhana menuju kompleks
-
Tinjau kembali dan latih
pengguna prinsip.
d. kondisi
belajar keterampilan
keterampilan
dibedakan menjadi dua yaitu intelktual dan psikomotor. Keterampilan apapun
memerlukan reviu atas kegiatan belajar terdahulu. Belajar keterampilan
memerlukan latihan dalam mengkoordinasikan gerak motorik dengan kegiatan mental
yang kompleks (senso-motoris)
e. kondisi
belajar sikap
berbagai
bentuk penguasaan sikap yaitu pengenalan perhatian ganjaran. Karna itu jika
siswa menjauhi sekolah mempunyai pengalaman negative terhadap pelajaran dan
sebaliknya.
v Strategi
pengajaran
Strategi
pengajaran berhubungan dengan pemilihan kegiatan belajar mengajar yang paling
efektif dalam memberikan pengalaman yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
dengan kata lain strategi pengajaran kegiatan yang dipilih guru dalam proses
belajar mengajar yang dapat memberi kemudahan (fasilitas) kepada siswa untuk
mencapainya tujuan.
Pemilihan
strategi pengajaran tidak hanya ditentukan oleh kemampuan guru smata-mata dalam
menggunakan metode, melainkan juga oleh sifat dan karakteristik masing-masing
metode yang dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran.
Contohnya:
·
Metode ceramah
Metode
pengajaran yang menggunakan penjelasan secara verbal. Komunikasi biasanya
bersifat satu arah, walaupun demikian bisa dilengkapi dengan audio visual,
Tanya jawab, diskusi singkat dll.
·
Metode diskusi
Metode
ini dapat dipandang sebagai salah satu metode pengajaran yang paling efektif
untuk kelompok kecil. Efektifitas berfikir secara kritis, pemecahan masalah dan
komunikasi antar pribadi.
Walaupun
demikian masalah yang perlu diperhatikan yaitu kesiapan dan pengalaman siswa
untuk berdiskusi.
·
Metode simulasi
Metode
ini digabung dengan bermain peranan karna dengan memainkan peranan tersebut
siswa memperoleh suatu pengertian yang lebih baik tentang dari orang yang
dimainkanya, serta motif yang mempengaruhi tinngkah lakunya.
v Hubungan
guru dan siswa
Hubungan
guru dan siswa dalam proses belajar mengajar yang diharapkan adalah hubungan
manusiawi. Yang terpenting bagi guru bagaimana membawa siswa memperoleh
pengertian sesuai dengan pribadinya. Karna itu kelainan anak dalam tingkah laku
(misbechaviour) adalah merupakan akibat ketidak mauan anak mengerjakan sesuatu
atas kehendak orang lain.
v Pengelolaan
kelas
Pengelolaan
kelas menunjukan berbagai jenis kegiatan yang sengaja dilakukan oleh guru
dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses
belajar mengajar.
v Bidang
studi
a. Bahasa
Factor-faktor
psikis yang mempengaruhi perkembangan dan kemampuan bahasa yaitu lingkungan
anak, intelegensi, emosi dan alat bicara. Karna itu guru diharapkan dapat
melihat hambatan bahas baik jasmani maupun psikis. Hambatanya berupa salah
ucap, salah eja.
b. Berhitung
/ matematika
Kegagalan dalam
penguasaan dan penggunaan angka dengan kombinasinya sering terjadi karna anak
belum/kurang memahami pengertian tentang angka. Bila keadaan ini tidak
diketahui oleh guru dan tidak segera di beri perbaikan akibatnya adalah
kegagalan.
c. Pengetahuan
alam/social
Pengamatan dan
pengalaman adalah dasar dari mendapatkan pengertian dalam bidang pengetahuan
alam dan pengetahuan social.
Pengetahuan alam
yang pertama adalah memberikan pengetahuan tentang isi alam semesta, bagaimana
aktivitas kerjanya dan mengapa demikian.
Sedangkan pengetahuan
social menggunakan penemuan-penemuan dalam pengetahuan alam tentanng apa yang
berguna, apa yang baik bagi kesejahteraan umat manusia.
RUSTAH CASINO GIVES A $10 MONGO CASINO CHAMPIONSHIP WIN
BalasHapusRUSTAH CASINO GIVES A $10 MONGO CASINO CHAMPIONSHIP WINED $10M GAMING 1xbet korean 동해 출장마사지 김제 출장안마 당진 출장마사지 . 제주도 출장마사지 .