Selasa, 30 Oktober 2012

MACAMA- MACAM MOTIF DALAM DIRI MANUSIA



MACAMA- MACAM MOTIF 

MOTIF MANUSIA
Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan, atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia mempunyai motif. Tingkah laku juga disebut tingkah laku secara reflex dan berlangsung secara otomatis dan mempunyai maksud-maksud tertentu walaupun maksud itu tidak senantiasa sadar bagi manusia.
Motif manusia merupakan dorongan, keinginan, hasrat, dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dlam dirinya untuk melakukan sesuatu. Motif itu memberikan arah pada tingkah laku kita kegiatan yang biasa kita lakukan sehari hari juga mempunyai motif tersendiri. Contoh kita makan 3 kali sehari dan tidur setiap malam untuk memenuhi kebutuhan akan makan dan perlu beristirahat.

MOTIF TUNGGAL, MOTIF BERGABUNG
Motif kegiatan kegiatan kita dapat merupakan motif tunggal atau motif gabungan misalnya, mendengarkan warta berita mungkin mempunyai motif yang umum seperti yang diuraikan diatas, mungkin juga bermotif lain, misalnya mendengarkan berita tertentu yang juga berhubungan dengan pekerjaannya.

MOTIF BIOGENETIS
Motif biogenetis merupan motif yang berasal dari kebutuhan kebutuhan organisme orang demi kelanjutan kehidupannya secara biologis. Motif biogenesis ini asli di dalam diri orang dan berkembang dengan sendirinya.
Contoh : lapar, haus,istirahat dan bernafas

 MOTIF SOSIOGENETIS
Motif ini dipelajari orang dan berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang itu berada dan berkembang. Motif sosiogenestis tidak berkembang dengan sendirinya tetapi berdasarkan interaksi social dengan orang orang atau hasil kebudayaan.
Contoh : keinginan mendengarkan music legong Bali, keinginan untuk membaca sejarah Indonesia.
MOTIF TEOGENETIS
Motif tersebut berasal dari interaksi antara Tuhan dengan manusia. Contoh : menjalankan norma norma sesuai dengan kitab suci yang di anutnya, beribadah
PERANAN MOTIF DAN PENGAMATAN
Peran motif dalam segala tingkah laku manusia besar sekali. Halini sebenarnya sudah tampak pada suatu kegiatan yang sederhana seperti pengamatan.
Pengalaman pada dasarnya melalui suatu proses dimana rangsangan dari luar seperti cahaya untuk mata, bunyi untuk telinga bau untuk idung melalui panca indra dan diteruskan ke pusat tertentu di dalam otak yang menafsirkann pengamatan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar