Metode-metode Bimbingan
Karir
Dalam hal ini
Heriyanto Subari, menulis berbagai metode terdapat lima macam yang akan di
kemukakan yaitu:
1. Metode
Psiko Dinamik (Anne Roe)
Teori ini membahas tentang
hubungan antara pengalaman, dengan sikap, kemampuan, minat, dan faktor
keperibadiaan lainnya yang ada pengaruhnya terhadap pemilihan pekerjaan atau
jabatan seseorang, metode ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu:
1. Hipotesis
tentang hubungan pengalaman yang lalu dengan pemilihan jabatan.
Hipotesis
yang di kemukakan di sini berkenaan dengan variable-variabel keperibadiaan yang
nampak dalam bentuk perilaku.
Seperti:inteligensi,
minat, kemampuan khusus, dalam hubungannya dengan orang tua yang pengaruh bagi
pemilihan jabatan atau pekerjaan nanti.
2. Hubungan
pola-pola pengalaman pada masa bayi dan kanak-kanak dengan sikap orang tua.
Berbagai
posisi anak dalam struktur emosi keluarga seperti berikut:
·
Anak sebagai pusat
curahan emosi orang tua.
·
Anak yang dijauhi orang
tua.
·
Anak yang di terima.
3. Hubungan
sikap-sikap orang tua dengan kebutuhan rasa puas pada diri anak.
Berbagai variasi sikap orang tua terhadap anak.
Seperti, terlalu melindungi, terlalu menuntut, menolak, tidak memperhatikan, dan
menerima.kesemuanya mempunyai variasi tertentu terhadap kebutuhan kepuasaan anak, dan pula mempunyai akibat-akibat
tertentu yang berpengaruh dalam arah pilihan pekerjaan anak kemudiaan.
4. Cara
mengasuh dan pola perilaku orang tua terhadap anaknya.
Perilaku orantg tua terhadap anaknya akan
berpengaruh/mengapa, dan mempengaruhi
pola orientasi anak dalam lapangan kehidupan mereka nantinya.
5. Pantulan
pengalaman yang lalu dalam pemilihan kerjaan.
Pengalaman masa lalu akan mengembangkan sikap
dasar, minat, dan kapasitas, yang akan terlihat pada popla kehidupan anak pada
masa dewasa nantinya dalam hubungannya dengan pribadi-pribadi, reaksi-reaksi
emosinya, aktivitasnya, dan pilihan di lapangan pekerjaan.
v Sehubungan
dengan hal ini Anne Roe membagi pekerjaan-pekerjaan menjadi delapan kelompok
sebagai berikut:
·
Pelayanan/pembeli
layanan
·
Usaha/dagang
·
Organisasi
·
Teknololgi
·
Pekerjaan lapangan
·
Pengetahuan
·
kebudayaan
·
Kesenian dan
pertunjukan.
2. Metode
Behavioral Blau dan kawan-kawannya.
Seseorang
memilih dan memasuki suatu pekerjaan tertentu, berbeda dengan satu dengan
lainnya.
a. Sekema konsepsual
Pemilihan
pekerjaan adalah suatu proses yang berlangsung lama dan dipengaruhi oleh factor
penunjang, dan penghambat yang ada bersama dengan lamanya prossdes itu sendiri.
pengalaman social, interaksi dengan orang lain, bakat, minat, aspiprasi orang
tua, kondisi dan lingkungan kerja, kelas social ekonomi orang tua, hal yamg
mempengaruhi keputusan dalam pemilihan pekerjaan.
b. Proses
memilih dan menyeleksi pekerjan
Pilihan
seseorang itu dimotivasir oleh dua factor yang berhubungan, yaitu:
·
Kecenderumngannya mendapat pelajaran
·
Pengharapan terhadap
perubahan-perubahan
§ Kedua
hal tersebut merupakan hasil belajar dari pengalaman social, dan tersusun secara kasar dalam model
hirarki pada setiap individu.
c. Factor
yang menetukan dalammemasuki pekerjaan
Factor yang menetukan dalam memasuki pekerjaan ada
delapan macam yaitu:
·
Kesempatan atau
tuntunan anggota baru untuk dapat berkembang maju,mendapat hari libur .
·
Kebutuhan fungsional,
·
Kebutuhan non
fungsional
·
Ganjaran-ganjaran
·
Informasi tentang
pekerjaan yang lengkap
·
Keterampilan teknik
pekerjaan dalam bermacam tugas
·
Ciri-ciri social
pekerja yang lain yang dapat mempengaruhi keputusan
·
Orientasi nilai
masyarakat yang relative menentukan
signifikansi perbedaan bermacam-macam ganjaran, dan tarikan kekuatan yang di
usahakan.
d. Proses
memasuki pekerjaan
Ada beberapa
factor yang mempengaruhi,yaitu:
·
Factor internal
Merupakan hasil
dari pada proses perkembangan keperibadiaan yang berbeda-beda .
·
Factor eksternal
Merupakan
pokok-pokok dalam perubahan historis dalam setruktur social.
Yang kesemuanya
di pengaruhi oleh keadaan calon pekerja/pemilih pekerjaan pada masa launya.
e. Teori
proses memasuki pekerjaan
Pokok-pokok
penting dari bahasa ini.
·
Skema konseptual yang
disajikan bukan suatu pengganti bukan suatu penganti bagi teori pemilihan ,
melainkan lebih dekat mrupakan kerangka penelitian.
·
Struktur social
mempengaruhi pemilihan pekerjaan dalam dua hal yang berbeda secara
analisis,yaitu.
ü Sebagai
ukuran pengalaman social yang mempengaruhi perkembangan keperibadiaan.
ü Sebagai
kondisi kesempatan kerja yang membatasi realisasi pilihan dalam pekerjaan.
·
Meskipun empat ciri
individu dan empat yang ada pada pekerjaan telah dispesifikasikan, sebagai
factor penentu dalam memasuki pekerjaan.
·
Pemilihan pekerjaan
dapat digambarkan sebagai proses perpaduan antara kecendrungan dan harapan.
·
Perlu ada perencanaan
pada setiap individu dan perlu adanya keputusan yang cepat diambil individu.
·
Para pekerja dalam
memilih pekerjaannya harus melalui prosedur dengan syarat-syarat tertentu.
3. Metode
kognitif dari Ginzberg danSuper yang dikembangkan oleh Holland.
Dalam
artikel ini Holland, mempunyai suatu pendekatan yang lebih komprehensip, dengan
mengintegrasikan pengetahuan yang telah ada pada dasarnya,teori ini menganggap,
bahwa suatu pemilihan jabatan adalah hail dari interaksi antara hereditas
dengan segala pengaruh kebudayaannyaserta suasana,.
·
Suasana pekerjaan
Pengetrapan,
intelektual, pelayanan, pengabdian, pengaturan, artistic.
·
Orang dan
pengembangannya
Secara hirarkis
suatu arah perkembangan pemilihan jabatan yang ada pada setiap individu selalu
berorientasi padab penyesuaian enam suasana jabatan.hirarkis pada diri
seseorang dapat di ukur oleh inventori minat, walaupun hal semacam itu hanya
sekedar dugaan yang tidak lengkap tentang tingkat hirarkis.
·
Model orientasi pribadi
Orintasipengetrapan,
orientasi intelektual, orientasi pelayanan, orientasi pengabdian, orientasi
pengaturan.orientasi artistic
·
Tingkat hirarkis
Seseorang dalam
memilih suatu jabatan, tergantung pada tingkat intelegensi dan penilaian terhadap
dirinya, yaitu variable-variabel yang dapat diukur dengan test inteligensi dan
dengan skala status diri.
·
Interaksi antara
pribadi dan lingkungan jabatan
·
Peranan hirarki
perkembangan
Dalam
perkembangan seseorang akan terbentuk sederatan tingkatan sedemikian rupa
sehingga seseorang mempunyai suatu urutan kecenderungan terhadap enam suasana
pekerjaan.
·
Pengetahuan pribadi dan jabatan
Pengetahuan
tentang diri sendiri mempunyai peranan untuk meningkatkan atau mengurangi
ketetapan pilihan seseorang.
·
Pengaruh-pengaruh dari
luar
Factor luar akan
mempengaruhi hirarki perkembangan seseorang kesempatan-kesempatan jabatan.
Misalnya,
menetukan luasnya kemungkinan pilihan, juga tekanan-tekanan social yang di
berikan orang-orang, mempunyai hubungan erat dan akan mempunyai akibat yang
penting.
4. Metode
Transcedental yang dikembangkan oleh Super.
Konsep
super dalam perkembangan jabatan yaitu, sehubungan dengan kematangan bekerja
dan pentingnya konsep diri.
a. Konsep
umum
·
Pola-pola kemampuan
pekerjaan
·
Pola identifikasi dan
peranan mode yang didapat
·
Kontinuitas penyesuain
·
Tingkatan-tingkatan
kehidupan
·
Pola karir
·
Perkembangan dapat
dibimbing
·
Pengembangan hasil
interaksi
·
Dinamika pola karir
·
Kemampuan kerja,
perbedaan individu, status dan peranankepuasaan terhadap pekerjaan dan tugas
·
Pekerjaan sebagai
pandangan hidup
b. Teori
perkembangan jabatan.
·
Keadaan individu
·
Perkembangan potensi
untuk sejumlah pekerjaan tertentu
·
Pola kemampuan kerja
·
Identifikasi dan
kesempatan berperan
·
Kontinyuitas
penyesuaian
·
Pola karir
·
Arah pilih jabatan itu
selalu berkembang dan dapat dibimbing
·
Perkembangan hasil
interaksi
·
Dinamika dari pola
karir
·
Kepuasaan kerja dan
kepuasaan hidup
5. Metode
Developmental career counseling (Tiedeman).
Memilih
pekerjaan dan karir harus dipandang dari bagian perkembangan pekerjaan dan
proses pengambilan keputusan didalam perkembangan perkerjaan itu sendiri.
a. keputusan
dan perkembangan pekerjaan
pengambilan keputusan ini menjadi dua
periode yakni: periode antisipasi dan periode implementasi/penyesuaian.
b. Keputusan-keputusanyang
saling tergantung satu sama lain dan perkembangan pekerjaan
Perkembangan
kerja identik dengan perkembangan diri yang ditinjau menurut/artinya. Pilihan,
pemasukan, dan kemajuan yang dicapai di dalam proses pendidikan dan pekerjaan
yang ditempuh.
c. Pentingnya
penelitian di dalam segi perkembangan kerja
Macam/jenis kedudukan
yangdi pillih.
Urutannya.
Klasifikasi kerja, dan
sebagian dari penelitian atas minat, perlu dikaitkan dengan jenis kedudukan yang di pilih.
G. Tipe-tipe penyuluhan karir menurut Moh.
Surya (1981;11) terdapat empat macam:
>
Tipe pertama, yaitu penyuluhan yang membantu individu(klien) dalam membuat
keputusan khusus dengan memeberikan informasi tertentu
>Tipe
kedua, yaitu penyulluhan yang membantu individu (klien) dalam keputusan khusus
dengan memusatkan pada keterampilan keputusan
>Tipe
ketiga, yaitu penyuluhan yang memandang bahwa karir lebih merupakan suatu
proses, daripada sustu titik akhir suattu keputusan.
>Tipe
keempat, yaitu penyuluhan karir yang memusatkan pada pengembangan kecakapan
individu untuk menggunakan kemampuan peribadi nya dalam pengarahan keputusan
karir dimasa yang akan datang.
v Suatu
proses yang berencana sebaiknya memperhatikan unsur-unsur yang terlibat dalam
prose situ(prayitno, 1981;3) sebagai berikut:
1. Siapa
yang akan berubah
2. Keadaan
sebelum berubah dari subyek yang akan berubah
3. Keadaan
yang diharapkan sesudah berubah
4. Isi
dan besarnya perubahaan yang diharapkan
5. Proses
perubahan,cara-cara dan suasana
6. Siapa
yang melakukan dan merangsang terjadinya perubahaan.
H.
Dinamika Perubahan Dalam Bimbingan Karir
Prayitno
(1984: 4) mengemukakan: Sembilan komponen-komponen yaitu :
1. Penyajian
keadaan awal individu (klien) yang akan berubah, sebab dalam memasuki proses
perubahan itu individu (klien) tidaklah berada dalam keadaan kosong dan keadaan
awal itulah yang menjadi titik tolak perubahan.
2. Penepatan
pa yang akan diubah sebagai sasaran dari perubahan itu sendiri.
3. Penetapan
tujuan perubahan yang akan dicapai melalui proses perubahan itu.
4. Rencana
usaha mencapai tujuan yang berisi kegiatan nyata yang akan terselenggara.
5. Pelaksanaan
usaha sebagai gerak yang mengarah kepada pencapai tujuan yang dimaksud.
6. Penilaian
dan penerimaan umpan balik akan memberikan gambaran sejauh mana tujuan itu
tercapai.
7. Tindak
lanjut sebagai arus tanpa henti dari hakekat dinamika perubahan itu sendiri
seperti setelah disampaikan diatas bawah proses perubaha itu mencakup
unsure individu (klien) yang akan
berubah dan ia sendiri yang menggerakan perubahan.
8. Hubungan
awal antara kedua individu tersebut sebagai dasar penciptaan hubungan
selanjutnya.
9. Kelengkapan
Individu (pengubah) sebagai modal awal yang ada di tangan subyek pengubah untuk
dapat menggerakan perubahan yang dimaksudkan.
Bimbingan
karir dengan melalui salah satu tehnik pelayanan penyuluhan sebagai berikut :
a) Kelengkapan
individu pengubah (penyuluh)
b) Hubungan
awla antara individu yang akan berubah dengan individu pengubah
c) Penyajian
keadaan awal individu yang akan berubah
d) Penetapan
apa yang perlu diubah
e) Penetapan
tujuan perubahan
f) Rencana
usaha mencapai tujuan
g) Pelaksanaan
usaha
h) Penilaian
umpan balik
i)
Tindak lanjut
I.
Peranan Orang Tua dalam Bimbingan Karir
Dalam rangka usaha bimbinga karir salah stu komponen
yang perlu diperhatikan adalah pperan orang tua. Banyak orang tua yang ingin
mengambil bagian aktif dalam meneliti dan memilih suatu karir dari bidang
tertentu.
Sekolah dapat menyelenggarakan seminar atau diskusi
yang melibatkan orang tua untuk membicarakan cara-cara yang memungkinkan mereka
membantu putra-putrinya merencanakan dan mempersiapkan pekerjaan dan kehidupan
sesudah tamat sekolah. Orang tua dapat menggunakan informasi dari sekolah
tentang bakat, minat, intelegensi, kepribadian, prestasi belajar, kegagalan, kesuksesan,
dan sebagainya.
Ambon Anre Abdullah (1981: 2) menyampaikan 10
peranan orang tua sehubung masalah di atas sebagai berikut:
I.
Bantuan dalam
menganalisis minat, kemampuan dan keterbatasan anak-anaknya.
II.
Penjelasan tentang
sifat-sifat yang diperlukan, kondisi kerja dan gaya hidup pekerja dalam bidang
pekerjaan yang paling dikenal.
III.
Diskusi tentang
nilai-nilai pekerjaan yang berkembang sebagai hasil pengalaman masa lalu dan
konsekuensi pengalamannya.
IV.
Diskusi tentang kondisi
ekonomi keluarga yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan latihan dan
pendidikan anak, dan bantuan perencanaan kegiatan.
V.
Bantuan dalam
menggunakanpengalaman pengetahuan dan layanan family, kawan karyawan dan
sumber-sumber lainnya dalam meneliti dunia kerja dalam perencanaan masuk dunia
kerja.
VI.
Menyediakan suatu model
penyuluhan terhadap anak-anak dengan berusaha mengembangkan dan membina sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
VII.
Member contoh sikap
yang telah dihargai oleh sesame orang tanpa memperhatikan kedudukan mereka
Dallam dunia kerja
VIII. Menyediakan
situasi-situasi yang memungkinkan anak-anak mengalami proses pengambilan
keputusan dan memikul tanggung jawab sebagai kosekuensi keputusan
IX.
Member kesempatan
kepada anak-anak untuk bekerja dan memikul tanggung jawab dirumah dan
dimasyarakat.
X.
Membina komunikasi yang
terbuka antara sekolah dan rumah, sehingga pengalaman anak dari kedua situasi
itu dapat memenuhi kebutuhan anak.
J. Test
Psikologis
Yang termasuk kedalam test psikologi ini banyak
sekali macam serta jenisnya, dapat dikelompokan (Battery test) kedalam empat
jenis test:
1. Test
intelegensi
2. Test
Bakat Khusus
3. Test
(Skala) Minat, dan
4. Test
(Skala) Kepribadian
Bagaimana pentingnya test psikologi ini, namun tidak
semua orang dapat atau berwenang menggunakan test tersebu. Dalam hal ini H.
Koestoer menulis (1981: 4) sebagai berikut:
Bagaimanapun terdidik dan terlatihnya seorang
konselor selalu terdapat kemungkinan ada satu atau lebih, tes yang ia tidak
berwenang menggunakannya sopan santun disini adalah bahwa setiap konselor
seyogianya menyadari batas-batas kompetensinya tidak menjual jasa layanannya
bagi hal-hal yang belum memenuhi syarat professional untuk melaksanakannya.
Oleh karna itu diadakan pembatasan-pembatasan untuk menjaga diperlukan serta
dipergunakannya test-test psikologi secara professional yaitu:
1. Test
psikologi hanya boleh digunakan /dipakai oleh pemakai yang kompeten. Mahasiswa
BP boleh menggunakan untuk keperluan
penelitian, asal diawasi oleh seorang yang kompeten.
2. Test
psikologi hanya boleh di edarkan secara komersi, setelah didukung dan di
sanggah oleh informasi-informasi penelitian yang memadai. Manual harus memberi
cukup informasi bagi calon pemakai, untuk menilai test .
3. Test
psikologi tidak boleh dicetak dalam media masa, bahkan tidak boleh diproduksi
dalam tesis.
4. Tidak
dibenarkan melaksanakan test tanpa pengawasan yang kompeten.
Maka yang penting disini adalah bukan suatu
keharusan seorang pembimbinng menggunakan dan melaksanakan sendiri mengenai
test psikologi ini, namun hasil pengukurannya, sekurang-kurangnya dapat
menginterprestasikan hasil pengukuran test psikologi tersebut. Data ini untuk
melenngkapi /bahan informasi para pembimbing terhadap para siswa yang
memerlukan.
K. klasifikasi Jabatan
Indonesia (KJI)
KJI disusun oleh Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Republik Indonesia. Sumber informasi bagi para pembimbing karir.
Didalamnya memuat tentang:
1. Istilah-istilah
2. Pengertian
jabatan dalam klarifikasi jabatan Indonesia
3. Ruang
lingkup dan tujuan penggunaan
4. Dasar
klarifikasi jabatan
5. Komponen
klarifikasi jabatan
6. Pengelolaan
jabatan 1985 dan 1977
7. Struktur
klarifikasi jabatan
8. Arti
kode jawaban
9. Cara
penggunaan kode jabatan kelompok jabatan
10. Identifikasi
sifat golongan jabatan
11. Klarifikasi
untuk pengawas mandor, instruktur
12. Klarifikasi
untuk pencari kerja
13. Table-tabel
14. Daftar
nama golongan pokok,
Teknik
penyampaian dapat melalui pendekatan kelompok atau dapat pula dengan tehnik
lain seperti: catatan-catatan yang penting saja dalam majalah sekolah, papan
info dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar